Total Tayangan Halaman

Rabu, 07 September 2011

KESEHATAN LINGKUNGAN : AIR DAN SANITASI
Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih,
persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang
setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung
dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai,
tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi
banjir dan menimbulkan penyakit.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan
sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1. Diare
2. Demam berdarah
3. Disentri
4. Hepatitis A
5. Kolera
6. Tiphus
7. Cacingan
8. Malaria
Mengapa BAB harus sehat?? Kenapa jamban yang kita miliki harus sehat??? Mungkin
ini yang belum pernah terpikirkan oleh sebagian besar masyarakat pedesaan kita. Dari
penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit yang timbul akibat BAB dan jamban
tidak sehat. Jamban sendiri merupakan tempat penampung kotoran manusia yang
sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan:

1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi
manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan
lingkungan sekitarnya
Lalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air limbah atau tikus selokan yang
masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab penyakit.
Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka besar
kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut akan menderita
salah satu penyakit seperti yang tersebut diatas. Demikian pula dengan anak-anak kecil
yang bermain atau orang dewasa yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung
dengan air limbah dan sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas,
terutama bila tidak membersihkan anggota badan terlebih dahulu.
1. Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu:
a. Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan
rumah tangga, lantai cuci pakaian dan kamar mandi
b. Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water closet (WC)
Tangki septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air
limbah sebelum dibuang ke suatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran
termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah
dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar
sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas ketika dibuang ke suatu badan air
penerima.
Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zatzat
padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang
terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan
penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti:

1. Pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka
2. Dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara
Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan
dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau
kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti
lalat dan tikus.
Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai kapasitas penguraian tertentu. Bila
air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan suatu
proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang
terdapat dalam badan air dilampaui sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi
melakukan proses pengolahan atau penguraian secara alamiah. Kondisi yang demikian
dinamakan kondisi septik atau tercemar yang ditandai oleh:
1. Timbulnya bau busuk
2. Warna air yang gelap dan pekat
3. Banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.
Pola Hidup Bersih dan Sehat
Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki
standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan
sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan.
Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga
baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan
yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat
dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki
ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat.
Menurut World Health Organization sehat didefinikan sebagai “Keadaan “well-being”
baik fisik, mental dan sosial serta tidak menderita penyakit.
Jadi senyum sehat adalah senyum yang disebabkan oleh kondisi “well being” baik fisik,
mental maupun sosial. Emang ada ya… senyum “sakit”, misalnya senyum sinis itu sakit
sosial, senyum2 sendiri itu sakit mental, senyum mringis…itu biasanya sakit fisik…
Menurut teori Blum, ada 4 faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan. Lingkungan
memegang peranan terbesar, keturunan dan gaya hidup menempati posisi yang sama
dan yang terakhir baru pelayanan kesehatan porsinya 1/4 dari lingkungan.
Nah contoh lingkungan menyebabkan dampak yang luar biasa adalah, penyakit
Minamata di Jepang akibat pencemaran mercury, kemudian di Eropa Timur beberapa
tahun terakhir ini brain cancer menempati urutan tertinggi sejak Chernobhyl meledak,
lalu di Alaska kanker lung akibat smoke.
Di Indonesia, apa yang kira2 bakal terjadi setelah bencana lumpur di Sidoarjo dan banjir
di Jakarta? Demam Berdarah, Demam typoid biasanya bersamaan dengan musim banjir.
Penyebab, Sebab dan Akibat Pencemaran Lingkungan Pada Air
dan Tanah - Kesehatan Lingkungan - Ilmu Sains Biologi
Mon, 12/06/2006 - 2:27pm — godam64
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan
manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah
pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir,
bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk
memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen
dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi
pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan
zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir
dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di
sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai
makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan
demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT
termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga
mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang
disebabkan oleh penggunaan DDT :
a. merusak jaringan tubuh makhluk hidup
b. menimbulkan otot kejang, otot lelah dan bisa juga kelumpuhan
c. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya
tidak dapat menetas.
d. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat
menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpada dan tuntas. Dewasa ini
lingkungan hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia umumnya.
Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan
dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah di
kota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya
ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan permasalahan
melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara,
bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak
mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang
akhirnya menderita kesehatan.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan
terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan
daya dukung lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.
Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan
hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju
ataupun negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan
masalah dunia dan masalah kita semua.
Keadaan ini ternyata menyebabkan kita berpikir bahwa pengetahuan tentang hubungan
antara jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan
lingkungan secara terpadu dan tuntas.
Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan
pembangunan terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif
merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang
komplek dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.
Industrialisasi merupakan conditio sine quanon keberhasilan pembangunan untuk
memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung resiko
lingkungan. Oleh karena itu munculnya aktivitas industri di suatu kawasan mengundang
kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya
yang diantisipasikan mengganggu kesehatan lingkungan.

LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas lingkungannya
tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya
mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan pada masyarakat.
Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan
hidup sampai taraf yang irreversible. Perilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup
tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya
mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan perilakunya tadi.
Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya sosial
ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh
secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.
Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab
1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik),
rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan”. Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.
Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang merupakan makhluk
biologis dan makhluk sosial didalam suatu lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk
memahami masyarakat perlu mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial
dan lingkungan hidup.
Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan hal yang kompleks
dan usaha pemecahan masalah kesehatan masyarakat merupakan upaya menghilangkan
penyebab-penyebab secara rasional, sistematis dan berkelanjutan.
Pada pelaksanan analisis dampak lingkungan maka kaitan antara lingkungan dengan
kesehatan dapat dikaji secara terpadu artinya bagaimana pertimbangan kesehatan
masyarakat dapat dipadukan kedalam analisis lingkungan untuk kebijakan dalam
pelaksnaan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Manusia berinteraksi dengan
lingkungan hidupnya lebih baik, walaupun aktivitas manusia membuat rona lingkungan
menjadi rusak.
Hal ini tidak dapat disangkal lagi kualitas lingkungan pasti mempengaruhi status
kesehatan masyarakat. Dari studi tentang kesehatan lingkungan tersirat informasi bahwa
status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor hereditas, nutrisi, pelayanan
kesehatan, perilaku dan lingkungan.
Menurut paragdima Blum tentang kesehatan dari lima faktor itu lingkungan mempunyai
pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang
itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, lingkungan rekreasi,
lingkungan kerja.
Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti : peledakan
penduduk, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah
penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan,
7
ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, penggundulan hutan dan banyak lagi
permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit.
Jumlah penduduk yang sangat besar 19 milyar harus benar-benar ditangani. Masalah
pemukiman sangat penting diperhatikan.
Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan
yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan
baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pengolalaan sampah
domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk pembangunan
asap dapur.
Perilaku pola makanan juga mengubah pola penyakit yang timbul dimasyarakat. Gizi
masyarakat yang sering menjadi topik pembicaraan kita kekurangan karbohidrat,
kekurangan protein, kekurangan vitamin A dan kekurangan Iodium. Di Indonesia
sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi.
Ada yang kekurangan kuantitas makanan saja (Maramus), tapi seringkali juga kualitas
kurang (Kwashiorkor). Sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan
kekurangan gizi terutama terdapat pada anak-anak.
Industrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah yang baru, kalau tidak dengan
segera ditanggulangi saat ini dengan cepat. Lingkungan industri merupakan salah satu
contoh lingkungan kerja. Walaupun seorang karyawan hanya menggunakan sepertiga
dari waktu hariannya untuk melakukan pekerjaan di lingkungan industri, tetapi
pemaparan dirinya di lingkungan itu memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan
dengan resiko trauma fisik gangguan kesehatan morbiditas, disabilitas dan mortalitas.
Dari studi yang pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh The National Institute of
Occupational Safety and Health pada tahun 1997 terungkap bahwa satu dari empat
karyawan yang bekerja di lingkungan industri tersedia pada bahan beracun dan kanker.
Lebih dari 20.000.000 karyawan yang bekerja di lingkungan industri setiap harinya
menggarap bahan-bahan yang diketahui mempunyai resiko untuk menimbulkan kanker,
penyakit paru, hipertensi dan gangguan metabolisme lain.
Paling sedikit ada 390.000 kasus gangguan kefaalan yang terinduksi oleh dampak
negatif lingkungan industri dan100.000 kematian karena sebab okupasional dilaporkan
setiap tahun.
Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi
menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang
meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti
penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup ( 63 tahun ) dan
status gizi.
Jumlah penduduk terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka
manusia mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si
dari tenaga manusia. Peristiwa ini mulai dikenal dengan penemuan mesin uap oleh
James Waat. Fase industri ini menimbulkan dampak yang sangat menyolok selain
8
kemakmuran yang diperoleh juga exploitasi tenaga kerja, kecelakaan kerja, pencemaran
lenigkungan, penyakit, wabah.
Pencemaran udara yang disebabkan industri dapat menimbulkan asphyxia dimana darah
kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas CO2disebabkan gas beracun besar
konsentrasinya ke dalam atmosfir seperti CO2, H2S, CO, NH3, dan CH4. Kekurangan
ini bersifat akurat dan keracunan bersifat sistemik penyebab adalah timah hitam,
Cadmium,Flour dan insektisida .
Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit menular dan tidak
menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran
lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Lingkungan berpengaruh pada
terjadinya penyakit penyakit umpama penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal
disekitar rawa-rawa. Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal
pada rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan penyakit
malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit terjadi karena interaksi
antara manusia dan lingkungan.
http://dinkesbanggai.wordpress.com/2009/01/13/Dampak Pencemaran Lingkungan
Terhadap Kesehatan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar